Bermula Mendapat Hidayah Meraup Untung dengan Usaha Cukur Rambut

By Editor 19 Okt 2021, 22:47:38 WIB Sekitar Kita
Bermula Mendapat Hidayah Meraup Untung dengan Usaha Cukur Rambut

Intiberita- Profesi tukang cukur sepertinya sebuah profesi yang cukup langka. Betapa tidak, jarang orang banyak melirik profesi itu. Padahal profesi ini bila ditekuni dengan sabar dan baik pasti bisa meraup rupiah yang banyak

Akan halnya dengan Rudianto Dg Bate, semula ia seorang karyawan salah satu bank negara di Sungguminasa Gowa , lalu banting setir membuka usaha tukang cukur di bilangan poros Jl Bonto Tangnga yang tak jauh dari perumahan Paopao.

Kepada IB Rudianto yang lebih akrab dipanggil Rudi mengisahkan kalau dirinya semula seorang karyawan bank milik pemerintah yang dipercaya menjabat staf pengamanan aset.

Baca Lainnya :

Sekitar 15 tahun bekerja di bank, tiba tiba mendapat hidayah dari Allah Tuhan yang maha esa untuk mandiri dan keluar dari tekanan atas segala macam aturan dan perintah.

Karena itu, sekitar tahun 2011 atas hidayah tersebut yang memerintahkan untuk mengubah hidup kebih baik, ia harus membuka usaha tukang cukur. Dari tahun itu Rudi mencoba memutuskan untuk berhenti jadi karyawan bank jika hidupnya mau lebih baik.

" Usaha ini saya tekuni sejak 2011 dan alhamdulillah keuntungan yang diraup cukup lebih berpotensi mengubah kehiduoan kami sekeluarga sebekumnya," tutur Rudianto.

Boleh dibayangkan, kata dia lagi, orang yang menjadi pelanggannya banyak guru besar alias professor dan bahkan pejabat tinggi sekali pun di daerah ini menjadi pelanggannya.

Terkadang Rudianto agak risih menghadapi pelanggannya itu, tapi para pejabat yang senang bercukur di tempatnya memang mengakui kalau caranya mencukur dirinya terbilang cermat dan rapi.

" Terus terang saya sering tanya mereka, kenapa suka cukur di tempat kami yang sederhana ini. Mereka justru menjawab kami senang selain tukang cukurnya profesional dan  juga mudah dijangkau tempatnya," kenang Rudianto.

Ia memang membuka usaha yang dinamakan Cukur Rambut Gomas ini,  diakuinya memang masih dalam tahap kerjasama dengan pemilik tempat. Namun ia lalui dengan nyaman karena sistem yang diajalankan bagi hasil setiap bulannya.

" Keuntungan yang saya dapatkan saya keluarkan lima ribu rupiah perkepala setiap bulannya kepada pemilik tempat," tutur Rudianto.

Dari hasil itu ia meraup keuntungan lebih besar daripada pendapatannya sebagai karyawan bank sebelumnya. Hitung hitung Rudi menekuni jadi tukang cukur lebih nyaman dan tidak mendapat tekanan dari atasan.

" Jadi tukang cukur itu adalah sebuah profesi yang menjanjikan hidup lebih baik  ketimbang jadi anak buah di sebuah kantor yang banyak atasan," tandas Rudianto.(ist)




Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment