Mantap!! Humas JOIN Sulsel Teken Deklarasi Love for Palestina

By HBJunior 12 Okt 2024, 10:04:24 WIB Sulawesi Selatan
Mantap!! Humas JOIN Sulsel Teken Deklarasi Love for Palestina

Intiberita, Makassar -- Humas Jurnalis Online Indonesia (JOIN) DPW Sulawesi Selatan Arwan D. Awing melakukan penandatanganan deklarasi Love for Palestina pada ajang Urun Rembuk Rumah Zakat, Jumat (11/10/2024) di Saunk Cobek Jalan Perintis Kemerdekaan Makassar.

Penandatanganan deklarasi ini, juga dilakukan oleh beberapa tokoh dan akademisi, seperti Dr. Basri, S.K.A., M.Kes (Akademisi), Dr Mukhlis Bakti, M.A (Akademisi)., Isnul Ashari Usman (Guru), Nuvida Raf (Aktivis Perempuan) dan perwakilan dari Rumah Zakat yaitu, Irvan Nugraha (CEO Rumah Zakat) dan Amir (Rumah Zakat Sulsel).

Dalam keterangannya usai acara Urun Rembuk, Awing demikian biasa di sapa menyampaikan bahwa apa yang terjadi di Gaza pada 7 Oktober 2023 hingga hari ini adalah tragedi kemanusiaan.

Baca Lainnya :

Untuk itu, sebagai manusia yang memiliki jiwa tentu tak ingin hal ini terus berlanjut. Genosida terhadap suatu bangsa adalah kejahatan yang tak bisa ditolerir.

"Maka dari itu, kami dari JOIN Sulsel melalui arahan Ketua JOIN Sulsel Bapak Dr Arry Abdi Syalman, bagaimana JOIN sebagai wadah jurnalis untuk ikut menyuarakan kemerdekaan Palestina melalui deklarasi Love Palestina ini," ungkapnya.

"Apalagi Pembukaan UUD 45 telah jelas menulis bahwa Kemerdekaan adalah Hak Segala Bangsa, maka dari itu kita dukung kemerdekaan Palestina dengan kemampuan kita sebagai jurnalis," tutur Redaktur BugisPos ini.

Awing juga menjelaskan sekelumit sejarah Palestina menjadi seperti saat ini. Menurutnya ini diawali oleh Deklarasi Balfour yaitu pernyataan publik yang dikeluarkan oleh Pemerintah Inggris pada tahun 1917 selama Perang Dunia I, yang mengumumkan dukungannya terhadap pendirian "rumah nasional bagi bangsa Yahudi" di Palestina yang saat itu, merupakan wilayah Utsmaniyah dengan populasi Yahudi minoritas.

Antara 1919 hingga 1935, imigrasi Zionis ke Palestina meningkat secara dramatis, dibantu oleh Inggris. Hal ini mengakibatkan peningkatan populasi Yahudi dari sembilan persen menjadi hampir 27 persen dari total populasi, dengan pembelian tanah oleh Zionis dari pemilik tanah yang absen.

Pada tahun 1936, warga Arab Palestina meluncurkan pemberontakan besar-besaran melawan Inggris dan dukungannya terhadap kolonialisme pemukim Zionis, yang dikenal sebagai Pemberontakan Arab. Pemberontakan ini berlangsung hingga 1939 dan dihancurkan secara keras oleh Inggris, mengakibatkan kerugian besar bagi masyarakat Palestina.

Kemudian ini diperkuat dengan Deklarasi Kemerdekaan Israel yang diproklamasikan pada tanggal 14 Mei 1948 oleh David Ben-Gurion, Kepala Eksekutif Organisasi Zionis Dunia dan Ketua Badan Yahudi untuk Palestina. Deklarasi ini menandai pembentukan negara Yahudi di Eretz-Israel, yang dikenal sebagai Negara Israel. 

Inilah sebagai awal Israel menduduki yang kemudian pada tanggal 15 Mei 1946 terkenal dengan Tragedi Nakba (Musibah) yaitu pengusiran rakyat Palestina oleh Israel dari tanahnya.

"Dari update data 26 September 2024 yang berhasil kami himpun, saat ini di Palestina 41.431 jiwa meninggal, 95.818 luka, 8.000 orang hilang, 2 juta jiwa mengungsi, 370.000 rumah hancur, 30 rumah sakit dan 110 layanan kesehatan hancur, 292 unit masjid hancur dan 280 unit sekolah hancur," ulas Awing lagi. 

"Apalagi berdasarkan rilis kantor media di Gaza total jurnalis yang tewas sejak 7 Oktober tahun lalu hingga saat ini, telah berjumlah 173 orang. Apakah kita masih ingin menutup mata," tandasnya.




Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment