- Swissbell Lantai 20 Jadi Ajang Konsolidasi Alumni SMA Negeri V Angkatan 1981
- Ambarala Kerahkan Loyalisnya Ramaikan Kampanye Akbar Paslon Bupati Sinjai Kartini Ottong - Muzakkir
- Gelar Seminar dan Musda, DPD Perbarindo Sulselbar Kembali Ir Qurani Masiga Jadi Ketua 2024-2028
- Tim Aura Dari Alumni SMPN Bomar Sisir Butta Karaeng Pasang Baliho
- Terkadang Ada yang Iseng Dibalik Mengais Rejeki Melalui Tukang Pijat
- Ahli Waris Pemenang Eksekusi di Desa Taring Merasa Terganggu, Minta Polres Turun Tangan
- Turut Berduka Cita Sedalam-dalamnya Atas Meninggalnya Komisaris PT BPR Kota Makassar
- Puluhan Tahun Warga Jl Poros Bilibili Rindukan Aliran PDAM
- Silaturrahmi Perkuat Pemenangan Amir Uskara dan Irmawati di Pilbup Gowa
- Mantap!! Humas JOIN Sulsel Teken Deklarasi Love for Palestina
Situs Sejarah di Bulukumba Perlu Dipelihara dan Dilestarikan
Intiberita -- Situs bersejarah di tanah air menjadi salah satu perhatian pemerintah pusat. Karena sejarahlah salah satu yang menjadikan bangsa ini mengenal jati dirinya.
Seperti halnya di Bulukumba Sulsel, banyak situs sejarah, seperti makam raja raja yang berasal dari Gowa dan Bone dimakamkan di Bumi Panrita Lopi itu.
Akan halnya makam Karaeng Gantarang Paremma Dg Palopo dan Karaeng Mappamadeng Petta Lettu keduanya adalah masih dari garis turunan Raja Gowa dan Raja Bone.
Baca Lainnya :
- Forkopinda Bulukumba Ikuti Pantauan Vaksin Oleh Kapolri.0
- Maksimalkan PAD, Terminal Bulukumba Gunakan E-Portal di Pintu Masuk0
- Hotel Rofina Sinjai Dijadikan Tempat Prostitusi Online0
- Milad yang Pertama, Ketua Sahabat Rescue : Semoga Makin Kedepannya Kompak Lagi0
- Mau Masuk S2, Orang Bone Tidak Perlu Lagi ke Makassar0
Makam kedua Raja di Bulukumba itu hanya dirawat anak cucunya, padahal ini bagian dari situs bersejarah.
Direktur Pusat Kajian Budaya dan Ilmu Pemerintahan, Hasan Basri Ambarala yang menyempatkan meninjau kedua makam itu menyayangkan jika situs bersejarah itu hanya dirawat oleh keturunannya.
" Ini situs bersejarah perlu diagendakan dalam APBD. Paling tidak OPD terkait dengan situs ini, kiranya dijadikan agenda tahunan dalam pemeliharaannya," tutur Ambarala.
Ia juga berharap situs bersejarah ini menjadi perhatian serius pemerintah daerah, minimal dengan langkah awal dimasukan dalam agenda situs yang perlu dijaga.
" Pihak kami dalam waktu singkat akan berkolaborasi dengan pihak terkait untuk mendiskusikan pentingnya situs bersejarah ini. Paling tidak, kami akan angkat dalam sebuah seminar khusus kajian dan pelestarian situs bersejarah di Sulsel," tandas Ambarala. (ah)