- Swissbell Lantai 20 Jadi Ajang Konsolidasi Alumni SMA Negeri V Angkatan 1981
- Ambarala Kerahkan Loyalisnya Ramaikan Kampanye Akbar Paslon Bupati Sinjai Kartini Ottong - Muzakkir
- Gelar Seminar dan Musda, DPD Perbarindo Sulselbar Kembali Ir Qurani Masiga Jadi Ketua 2024-2028
- Tim Aura Dari Alumni SMPN Bomar Sisir Butta Karaeng Pasang Baliho
- Terkadang Ada yang Iseng Dibalik Mengais Rejeki Melalui Tukang Pijat
- Ahli Waris Pemenang Eksekusi di Desa Taring Merasa Terganggu, Minta Polres Turun Tangan
- Turut Berduka Cita Sedalam-dalamnya Atas Meninggalnya Komisaris PT BPR Kota Makassar
- Puluhan Tahun Warga Jl Poros Bilibili Rindukan Aliran PDAM
- Silaturrahmi Perkuat Pemenangan Amir Uskara dan Irmawati di Pilbup Gowa
- Mantap!! Humas JOIN Sulsel Teken Deklarasi Love for Palestina
Terkadang Ada yang Iseng Dibalik Mengais Rejeki Melalui Tukang Pijat
Intiberita, Gowa -- Nasriyanti 45 tahun warga Jl Veteran Selatan Kelurahan Bontolebang Kecamatan Mamajang mencoba mengais rejeki menjadi tukang pijat di kota metropolitan Makassar. Mulanya ia bekerja di salon kecantikan yang ada di bilangan Petta Rani yang tidak jauh dari lokasi bos yang mempekerjakan dia. Bos Nasriyanti adalah orang Bali yang memang mempekerjakan orang yang punya pengalaman memijat. Yanti sendiri begitu nama panggilannya mengaku baru 6 bulan menekuni profesi memijat ini.
" Saya dikursus dulu beberapa minggu oleh bos baru dilepas jadi tukang pijat. Bos saya itu Nikoman Suhastini ini yang mendirikan perusahaan pijat yang diberi nama KIK itu," tutur Yanti.
Yanti tidak sendirian dalam menghidupi anak anaknya yang 2 orang masih sekolah. Ia dibantu Sudirman sang suami yang bekerja sebagai security di sebuah perumahan di bilangan Cenderawasih. Baginya penghasilan suami dan penghasilannya bila digabung bisa menutupi biaya hidupnya sekeluarga.
Baca Lainnya :
- Ahli Waris Pemenang Eksekusi di Desa Taring Merasa Terganggu, Minta Polres Turun Tangan0
- Turut Berduka Cita Sedalam-dalamnya Atas Meninggalnya Komisaris PT BPR Kota Makassar0
- Puluhan Tahun Warga Jl Poros Bilibili Rindukan Aliran PDAM0
- Silaturrahmi Perkuat Pemenangan Amir Uskara dan Irmawati di Pilbup Gowa0
- Mantap!! Humas JOIN Sulsel Teken Deklarasi Love for Palestina0
"Kita harus syukuri pak kendati itu paspas jumlahnya. Yang penting bisa untuk biaya hidup dan bayar kontrakan," ujar Yanti dengan nada pelan.
Yanti rupanya sejak tinggalkan Jakarta memboyong suaminya yang orang Betawi itu ke Makassar, rupaya sudah puluhan tahun di Makassar belum punya rumah sendiri. Baginya kontrak dengan 800 ribu perbulan sudah dinikmati selama ini. Kendati pun ia sebenarnya punya kampung di Bulukumba tapi ia lebih pilih hidup mandiri.
" Saya dulu sejak kecil ikut tante di Jakarta nanti setelah berkeluarga saya ajak suami ikut mengadu nasib ke Makassar;" tuturnya dengan nada pelan.
Pekerjaan memijat dari rumah ke rumah bahkan kunjungan ke hotel melalui order perusahaan yang mempekerjakan sudah ia syukuri. Kendati itu mendapat upah 15 persen sekali pijat dari jumlah yang ditetapkan dari peruhaan dimana ia bekerja.
Ketika ditanya jika ada yang iseng di hotel untuk ditawari pijat plus ?. Ia serta merta menjawab, dirinya menolak mentah mentah tawaran itu. Kalau perlu ia tinggalkan karena selain perbuatan dosa juga sudah menjadi larangan keras di perusahaan dimana dirinya bekerja." Perintah bos kami jika asa pasien yang mau berbuat nakal agar tinggalkan kendati mereka mau bayar lebih," tandas Yanti.
Pekerjaan yang ditekuni Nasriyanti adalah pekerjaan halal namun penuh godaan. Barang siapa saja yang imannya lemah mereka pasti larut apalagi bagi hasil dari perusahaan baginya bisa dapurnya di rumah kontrakan masih bisa mengepul dan mereka syukuri . Semoga Nasriyanti tidak tergoda dan memiki iman yang kuat dalam menekuni profedinya !.(ulho/**)