Banyak Profesor to Bone Tapi tak Mampu Mendirikan Universitas Arupalakka

By Editor 04 Okt 2021, 07:01:07 WIB Sulawesi Selatan
Banyak Profesor to Bone Tapi tak Mampu Mendirikan Universitas Arupalakka

Intiberita- Ada lontaran kata yang menarik  ketika Rektor Universitas Islam Negeri Alauddin Prof Hamdan Juhannis menjadi narasumber di hadapan Pengurus Kerukunan Keluarga Bone Minggu lalu di Wisma Kalla Makassar.

Hamdan yang juga Profesor orang Bone ini menilai, sesuai laporan terdapat 50 profesor orang Bone di daerah ini tapi menurut dia, tak mampu mewujudkan pembangunan Universitas Arupalakka di Bone.

"Sesuai laporan Puang Jaya (Ketua KKMB, red) ada 50 profesor orang Bone di daerah ini, tapi saya menilai belum bisa menyatu untuk mewujudkan pembangunan Universitas Arupalakka di Bone," tutur Hamdan yang dengan nada tinggi sambil berdiri dari tempat duduknya ketika memberi materi.

Baca Lainnya :

Menurut dia, Universitas Arupalakka telah lama didengunkan para to Bone tapi sampai detik ini hanya  sebatas wacana saja.

" Kita orang Bone hanya sebatas kuantitas tapi kualitas masih diragukan. Coba kalau 50 profesor ini bersatu, pasti cita cita orang Bone untuk mendirikan Universitas Arupalakka akan terwujud dengan cepat," tutur Hamdan dengan nada berapiapi yang disambut tepuk tangan para peserta Raker KKM Bone.

Hamdan Juhannis memang terbilang salah seorang rektor termuda di kota ini. Dan jauh sebelumnya dikenal ulama yang cerdas dan kritis dan selalu berapiapi memberikan ceramahnya. Tak heran, jika ketika memberikan materi bersama dengan Prof Hamid Paddu dan Prof Muin Padmal yang kesemuanya to Bone, ia memaparkan materinya dengan penuh semangat di hadapan para pengurus KKM to Bone.

Pada kesempatan itu Prof Hamid Paddu juga dalam materinya mengatakan, sejak 30 tahun terakhir ini dari segi pembangunan ekonomi Bone belum memperlihatkan perubahan yang signifikan. Buktinya, Bone selama ini hanya mengandalkan dana transfer sekitar Rp 1,8 T dari pusat untuk membangun, sementara sektor pendapatan asli daerah hanya sekitar 244 miliar. " Kalau PAD yang sedikit ini diharapkan membangun Bone, daerah kita tidak akan maju. Pemerintah Daerah mestinya harus berupaya dan berkreasi mencari sumber sumber pendapatan baru," kata Hamid Paddu.

Menurut Hamid Paddu pakar ekonomi ini, Bone dari  segi pembangunan ekonomi Kabupaten selalu berada pada level di atas Jeneponto, padahal sumber daya alam Kabupaten Bone cukup kaya, terlebih sumber daya manusianya, tandas Ketua Dewan Pengawas Haji Indonesia ini.

Ketua KKM Bone Drs H Andi Syahriwijaya MSi mengatakan, dari tiga narasumber yang berbicara pada Raker ini memang sengaja para pakar diundang dan semuanya orang Bone. Karena itu, Raker kali ini akan dibuatkan rekomendasi ke 

Pemerintah Bone untuk menjadi bahan pertimbangan.

" Kami akan menelorkan beberapa rekomendasi untuk kemajuan pembangunan Bone di masa datang," tandas Syahriwijaya mantan Karo Pemerintahan dan Otda di masa Gubernur Palaguna.(ist).




Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment